INFO SELENGKAPNYA : butoijo616@gmail.com

Sabtu, 31 Maret 2012

Solusi Masalah Hutang

Anda punya masalah hutang menumpuk sudah kemana -mana tidak ada hasil malah ditipu, mbah gober solusinya,banyak pasien mbah mengeluhkan hal yang sama cari pesugihan tidak ada hasil,hutang semakin numpuk,cari solusi malah kena tipu,dengan solusi pesugihan ini insya allah mbah akan bantu sampai tuntas dan sampai bisa bayar hutang sampai lunas uang asli dan tidak ada rekayasa belaka,mbah menjamin berhasil , jika gagal,mahar  anda akan dikembalikan.tidak perlu ragu & khawatir ditipu,sudah ribuan orang yg berhasil &  menjadi kaya raya. beni tata caranya :



1. Uang balik pecahan Rp.50.000,- sebanyak 1 lembar MAHAR Rp.10.000.000,- Proses 3 hari,hasilnya bisa digunakan sesuka hati,pantangan tidak boleh dibelanjakan diwarung disekitar rumah.
2. Uang balik pecahan Rp.100.000,- sebanyak 1 lembar,MAHAR Rp.15.000.000,- Proses 3 hari,hasilnya bisa digunakan sesuka hati,pantangan,pemakaiannya  tidak boleh  tidak boleh dibelanjakan di warung di sekitar rumah.

3.Pasang susuk mahar Rp.10.000.000,- susuk intan,mas,berlian asli 100% untuk kecantikan,kekebalan,tidak ada pantangan,berlaku seumur hidup,jika bosan pakai,bisa dibuang sendiri tanpa bantuan orang lain.
4. MEDIA PENGLARISAN DAGANG MAHAR Rp.5.000.000,- dijamin dagangan anda laku keras seperti kacang goreng,habis terjual.GARANSI

5.JUAL MUSUH MAHAR  Rp.17.000.000, hasil yang didapat sebanyak Rp.15.000.000.000,- menumbalkan musuh untuk pesugihan,proses ritual 1 hari selesai.musuh mati mendadak.

Semua Asli tidak ada rekayasa belaka jika gagal mahar akan dikembalikan,tidak ada yang dirugikan,mbah suka orang yang terbuka tidak ada yang ditutup-tutupi kalo ada masalah berat menimpa anda.
Mbah TIDAK BUKA CABANG DIMANA-MANA  CUMA ADA SATU ,“mohon maaf karena banyaknya permintaan permohonan pesugihan,harap bersabar jika SMS/telp anda tidak dibalas…!!

Sate Gagak Bisa Jadi Duit Milyaran


Mendapatkan uang gaib melalui media sate gagak merupakan ciri khas ilmu pesugihan Dewi Lanjar. Dikisahkan, sosok gaib Dewi Lanjar memiliki kekayaan melimpah, berupa harta emas lantakan dan tumpukan uang yang tak terhitung nilainya. Uniknya, mata uang yang dimiliki Dewi Lanjar ini mengikuti mata uang yang berlaku di alam manusia. Konon, mata uang rupiah, dollar Amerika, dollar Singapura, Ringgit Malaysia, dll, terdapat dalam tumpukan uang yang dimiliki Dewi Lanjar.


Itulah sebabnya banyak orang yang berupaya mendapatkan uang gaib tersebut. Mata uang yang diinginkan tergantung peminatnya, asalkan syarat yang diminta Dewi Lanjar dapat dipenuhi, yaitu sate gagak.

Sepintas mudah saja menyediakan sate gagak. Tetapi dalam kenyataannya tidak demikian. Itulah yang dialami Amin (48 tahun).

“Pengalaman yang saya alami sangat menakutkan. Bahkan dapat mengancam keselamatan jiwa. Sebaiknya jangan coba-coba mengikutinya,” kenang Amin yang menetap di Kampung Pekalipan, Cirebon.

“Bagaimana kisah itu terjadi?” Tanya Misteri.

“Awalnya kami ingin membuktikan uang gaib. Sebenarnya saya tidak terlalu percaya. Tetapi teman saya mengatakan ada seorang kyai di Banyumas, Jawa Tengah, yang memiliki kemampuan mendatangkan uang gaib,” kata Amin.

Selanjutnya dikisahkan, Amin bersama delapan orang temannya menemui Kyai Rozykin di Banyumas. Mereka mengutarakan niatnya mendapatkan uang gaib.

Ketika itu Kyai Rozykin hanya tersenyum mendengarnya.

“Apa kalian sudah mantap dengan niat itu? Apa tidak takut dengan resiko yang dihadapi?” Tanya Kyai Rozykin.

Tentu saja semuanya menjawab mantap dan siap dengan resikonya.  Niat itu sudah bulat dan tidak mungkin diubah lagi.

“Baiklah. Siapkan seekor burung gagak. Nanti kita lihat apa yang terjadi,” ujar Kyai Rozykin.

Beberapa hari kemudian, Kyai Rozykin bersama sembilan orang itu berangkat menuju pasar burung di Plered, Cirebon.

Nasib mereka mujur. Burung gagak berwarna hitam kelam berhasil diperoleh dengan harga 250.000 rupiah seekor.

Bahas Rencana

Pada hari yang telah ditentukan, mereka berkumpul di rumah rekan Amin membahas rencana semula.

“Berapa uang yang kalian inginkan?” Tanya Kyai Rozykin yang memimpin acara itu.

Amin dan teman-temannya bingung mendengar pertanyaan yang mengejutkan itu.

“Lho! Kalian bagaimana? Ingin mendapatkan uang gaib tapi tidak tahu jumlahnya,” kata Kyai Rozykin kesal.

“Lima belas milyar,” ujar rekan Amin memecah keheningan.

“Rupiah, dollar, ringgit…” Kyai Rozykin menyambung cepat.

“Rupiah,” serentak jawaban keluar dari sembilan orang yang sedang bermimpi menjadi kaya tanpa susah payah.

“Baiklah. Burung gagak itu kalian potong dan siapkan 15 tusuk sate. Lalu siapa yang akan berjualan sate gagaknya?” Tanya Kyai Rozykin.

Amin dan temannya hanya terbengong mendengar pertanyaan itu.

“Apa maksud Kyai?”

“Salah seorang diantara kalian bertugas menjual 15 tusuk sate gagak. Apabila ada yang datang membeli, jangan berikan sate itu sebelum sang pembeli membayar 1 milyar untuk satu tusuk sate,” Kyai Rozykin menjelaskan.

“Siapapun yang berjualan harus memastikan pembeli menyediakan uang sebanyak yang kalian inginkan. Kalian juga harus membawa selembar uang seratus ribu sebagai contoh. Katakan pada pembeli agar menyediakan uang seperti uang yang kalian bawa itu,” lanjut Kyai Rozykin.

Kesembilan orang itu tersenyum mendengar penuturan Kyai Rozykin. Tampaknya tidak terlalu sulit mendapatkan uang bermilyar-milyar rupiah. Tetapi mereka serentak diam, ketika Kyai Rozykin bertanya siapa yang akan bertugas menjadi penjual sate gagak.

Terjadilah perdebatan. Mereka saling tunjuk siapa yang akan menjadi penjual. Setelah disepakati, Amin dipilih mengambil tugas itu.

Kyai Rozykin lalu memanggil Amin untuk menjelaskan apa yang harus dilakukan saat berjualan.

“Kamu harus berani dan jangan gentar. Ingat, dalam dunia gaib, justru penjual yang menjadi raja dan bukan pembeli,” nasihat Kyai Rozykin.

Memang terdengar aneh. Bisnis manusia jelas mengatakan pembeli adalah raja. Sementara di alam gaib sebaliknya, penjual adalah raja.

Jualan Sate Gagak

Pada malam Jumat, sekitar pukul 21.00 malam, menggunakan mobil mereka menuju tempat yang dipilih berjualan sate. Lokasinya di muara sungai Kalijaga, persis di tepi laut.

Seorang diri Amin berjalan ke arah lokasi tersebut sambil membawa 15 tusuk sate gagak dan peralatan untuk membakar sate. Lokasi tersebut dipenuhi pepohonan lebat dan alang-alang. Sambil berjalan, Amin harus membabat alang-alang dengan sebilah parang. Sekitar 1 meter dari tepi laut, Amin membersihkan tempat yang akan digunakan berjualan. Setelah itu dia mulai membakar satu persatu sate yang dipersiapkan.

Sementara itu, posisi Kyai Rozykin dan teman-temannya berada  di dekat mobil yang berjarak sekitar 500 meter dari Amin. Kyai Rozykin melakukan ritual dekat mobil tersebut.

Tepat jam 22.00 malam, 15 tusuk sate yang dibakar sudah matang dan siap dijual. Aroma daging terbakar menyeruak ke segala arah.

Sebagaimana petunjuk Kyai Rozykin, Amin berteriak-teriak seolah memanggil pembeli.

“Sate gagak….sate gagak. Siapa mau beli,” teriak Amin sambil mengacung-acungkan satenya.

Tampaknya belum ada yang datang membeli. Amin mulai didera rasa takut. Suasana malam terasa mencekam. Debur ombak dan desiran angin mendirikan bulu roma. Pada saat itu, Amin membaca doa-doa dalam hati.

Beberapa saat kemudian, Amin tersentak kaget mendengar suara petir yang keras. Kilatan petir bahkan berjarak beberapa meter dari tempatnya duduk.

“Astaghfirullah,” teriak Amin dalam batin. Kilatan petir terasa menyambar kepala, hingga secara refleks menunduk menghindarinya.

Belum hilang rasa kaget mendengar petir, tiba-tiba seekor burung hantu terbang berputar-putar. Amin yang tangan kanannya masih memegang sate gagak langsung saja mengacung-acungkan tangannya sambil berteriak. Sementara tangan kirinya memegang selembar uang seratus ribu rupiah.

“Sate gagak… sate gagak…siapa mau beli,” teriak Amin dengan suara parau.

Burung hantu itu hinggap pada sebatang pohon sekitar 10 meter darinya. Matanya menatap tajam. Amin balas menatapnya sambil terus berteriak-teriak menawarkan sate gagak.

Burung hantu itu lalu turun di tanah dan mulai berjalan mendekat. Tetapi tiba-tiba saja burung itu terlempar menjauh sambil mengeluarkan suara keras.

Amin terkejut melihat kejadian itu. Tapi dia tidak mengerti apa yang terjadi.

Sambil membakar sate gagak agar aroma daging tetap menyebar, Amin terus berteriak-teriak memanggil pembeli.

“Sate gagak….sate gagak…sate gagak. Siapa mau beli,” teriak Amin.

Entah darimana datangnya, Amin tersentak melihat sosok gaib berujud manusia setengah badan muncul dari semak-semak belukar.

Sosok gaib itu hanya terlihat dari dada ke atas. Bagian perut dan kakinya tidak ada. Sosok gaib itu berambut gondrong, berwajah seram dan mata merah menyala. Seperti melayang, sosok itu mendekati Amin.

Anehnya, sosok itu berhenti 10 meter di depan Amin. Makhluk dari bangsa jin itu menatap tajam dengan mulut seolah sedang berbicara.

“Sate gagak…sate gagak….sate gagak. Ayo beli sate gagak. Murah…satu milyar untuk satu tusuk sate gagak,” kata Amin berteriak sambil mengacungkan sate gagak di tangan kanan dan uang seratus ribu di tangan kiri. Amin berharap makhluk gaib itu datang mendekatinya dan membeli sate gagak.

Sebagaimana petunjuk Kyai Rozykin, Amin harus menunjukkan sate gagak itu kepada pembeli. Apabila sang pembeli berminat, maka Amin harus pula menyodorkan uang seratus ribu rupiah untuk pembayarannya.

Tetapi Amin heran melihat sosok setengah badan itu tidak juga mendekat. Padahal ekspresi wajah gaib itu terlihat berminat membeli sate.

Amin tidak menyerah. Dia terus berteriak-teriak menawarkan dagangannya. Agaknya pancingan ini berhasil, sosok gaib itu bergerak mendekatinya.

Tiba-tiba sosok gaib itu mengeluarkan suara lengkingan keras disertai kobaran api. Sosok gaib itu terbakar dan kemudian lenyap.

“Astaghfirullah,” teriak Amin dalam batin.  Dia heran mengapa makhluk itu terbakar.

Buaya Putih

Tetapi Amin tetap bertahan. Keinginannya mendapatkan uang gaib sudah bulat. Apapun yang terjadi. Amin memang kesal dengan teman-temannya yang memilihnya berjualan sate. Sementara mereka asyik duduk di mobil menunggu perkembangan. Pada saat itu Amin tidak menyadari rekan-rekannya di dalam mobil lari kocar-kacir akibat mobil tersebut diguncang-guncang keras sejumlah sosok gaib hingga terperosok ke dalam parit. Bahkan Kyai Rozykin pun lari ketakutan.

Sekitar pukul 02.00 pagi, Amin melihat pemandangan aneh. Dua buah perahu melaju pelan dari arah muara sungai Kalijaga. Semakin lama perahu itu mendekati posisi duduknya yang hanya berjarak 1 meter dari tepi laut.

Amin mengamati kedua perahu itu. Aneh, tidak ada seorang pun di dalam perahu. Tetapi Amin dengan sangat jelas melihat beberapa tumpukan karung di dalam perahu.

“Apa isi karung-karung itu? Pikir Amin. Setelah Amin menghitung, ternyata jumlah karung itu ada 15.

“Apakah karung-karung itu berisi uang 15 milyar? Tetapi mengapa perahu itu terus berjalan dan tidak berhenti?” Tanya Amin dalam hati.

Kedua perahu itu berjalan di muara sungai dan menuju laut lepas. Deburan ombak seketika melenyapkan perahu itu.

Amin mulai pesimis sate gagak yang dijualnya akan laku. Tetapi dia belum mau beranjak pulang sebelum kedatangan sosok gaib Dewi Lanjar. Dia masih menunggu putri dari bangsa jin yang sangat kaya itu.

Menjelang pukul 03.00 pagi, Amin dikejutkan kedatangan seekor buaya putih berukuran raksasa. Lebar badan buaya itu sekitar 2 meter, dengan panjang hampir 15 meter.

Buaya berbadan besar itu muncul dari dalam sungai dan berjalan terseok-seok mendekatinya.

“Sate gagak…sate gagak. Ayo beli sate gagak,” teriak Amin sambil menatap ke arah buaya yang berjarak sekitar 10 meter. Kali ini, tubuh Amin gemetar. Dia khawatir buaya itu akan memangsa dirinya dan bukan sate gagak yang dipegangnya.

Lagi-lagi kejadian yang sama terulang. Buaya yang mendekatinya itu terlempar jauh ke belakang. Tubuhnya melayang dan terhempas di permukaan sungai. Suaranya keras menggelegar.

“Astaghfirullah,”teriak Amin.

Beberapa saat kemudian, muncul lagi buaya besar dan berjalan mendekatinya. Tetapi buaya itu kembali terhempas di permukaan sungai.

Setelah peristiwa itu, tidak ada lagi kejadian aneh yang dialami hingga fajar menyingsing.

Amin berkemas meninggalkan lokasi berjualan dan berjalan menuju temannya menunggu di mobil.

Dia heran melihat teman-temannya sibuk mendorong mobil yang terperosok di parit.

“Apa yang terjadi?” Tanya Amin.

Seorang temannya mengatakan, mobil itu diguncang-guncang sosok tak kasat mata hingga terperosok di parit. Beruntung tidak terlalu membahayakan. Mobil pun dikeluarkan dari parit hingga mereka dapat pulang.

Dalam perjalanan pulang, Kyai Rozykin bertanya kepada Amin seputar pengalaman yang dialami.

Setelah mendengar cerita Amin, Kyai Rozykin tersenyum.

“Tentu saja sate gagak itu tidak laku. Sepanjang berjualan kamu terus melantunkan zikir di dalam hati. Dewi Lanjar takut dan tidak berani mendekat,” kata Kyai Rozykin yang mengaku baru pertama kali ini gagal mendatangkan uang gaib.

Menutup kisahnya kepada Misteri, Amin berkata,

“Ini pelajaran buat saya bahwa mendatangkan uang gaib itu perbuatan batil. Buktinya makhluk gaib itu takut dengan bacaan zikrullah.”

Kisah Penganut Pesugihan


Bila sedang jatuh pailit, kemudian dililit banyak utang, bisa membuat seseorang gelap mata. Apalagi bila iman sedang goyah. Agar tidak jatuh lebih lagi, lalu mencari jalan pintas untuk memecahkan persoalan.
Ada beberapa cara untuk itu. Kalau takut masuk bui karena tertangkap korupsi, ngecu, maling dan merampok, bisa mencari cara yang lebih aman. Misal dengan mencari pesugihan. Tapi cepat kaya dengan pesugihan, juga tak bisa dibilang aman. Kadang akibatnya malah lebih mengerikan! Sebab kebanyakan, harus meminta tumbal nyawa segala. Kalau ada yang tidak memakai tumbal, laku prihatin-nya juga tidak enteng. Puasanya melebihi orang bertapa. Begitulah yang sering terdengar di bursa pesugihan.

PULAU Jawa, terdapat banyak tempat pemberi pesugihan. Makam keramat, gua angker, pohon wingit, sendang ajaib, misalnya, sering dianggap jadi 'pemberi' harta. Masing-masing tempat, punya 'cara' dan syarat rata-rata hampir sama. Pandansigegek tak jauh dari Parangkusuma Jogyakarta, kondang jadi tempat cari pesugihan. Sejak zaman dulu, tempat itu dipercaya sebagai gudang tuyul pesugihan. Bisa dipungut salah satu, tapi dengan syarat tertentu.
Dusun Dlepih Kahyangan, Tirtomoyo, Wonogiri, ada semacam petilasan dari Panembahan Senopati yang juga jadi tumpuan para pencari pesugihan. Petilasan itu hingga kini dibanjiri peziarah dari berbagai daerah. Begitu pula Pantai Slamaran, Pekalongan dan Pemandian Kera Mendit, Malang Jawa Timur.
Tapi tempat mencari pesugihan yang paling kondang di Indonesia adalah Gunung Kawi! Begitu populernya tempat ngalab berkah ini, maka peziarahnya datang dari seantero Nusantara.
Ada ilmu pesugihan yang dikenal dengan 'babi ngepet'. Di Jawa Timur, biasa disebut 'celeng kresek'. Untuk menggasak harta tetangga, si pelaku minta bantuan celeng jadi-jadian. Biasa beroperasi siang malam. Tapi risikonya juga berat. Kalau tertangkap penduduk bisa digebuki hingga tewas. Si pemilik juga ikut-ikutan njedhut.
Ada cerita menarik tentang pesugihan 'celeng kresek' dialami warga Jawa Timur. Pak Sarno (sebut saja begitu), semula hidup sederhana bersama keluarga. Beberapa lama, dia jarang kelihatan berada di tengah masyarakat.
Tanpa diawali cerita ini-itu, Pak Sarno lalu membuka usaha warung soto. Dalam tempo relatif singkat, sotonya laris. Warung jadi gede dan tambah laris manis. Tapi Pak Sarno tetap jarang bergaul di tengah masyarakat.
Lalu muncul rumor negatif tentang kehidupannya. Isu paling santer, Pak Sarno cepat kaya karena memelihara pesugihan 'celeng kresek'. Kalau semula hanya satu dua yang percaya, lalu berubah makin banyak. Untuk meyakini rumor itu, beberapa orang bertanya kepada salah satu 'orang pintar' yang juga warga setempat. Setelah diterawang dengan 'mata batin', dukun itu pun mengiyakan. Terang saja warga lalu waspada.
Suatu kali ada warga memergoki ada 'celeng' masuk desa. Kemudian, bukan sekali dua kejadian itu. Eh, malah ada yang mengatakan, 'celeng'-nya selalu menghilang di rumah Pak Sarno. Nahas pun menimpa. 'Celeng kresek' itu bisa ditangkap ramai-ramai. Terang saja langsung dicacah-cacah. Bahkan dibakar pula. Menariknya, bersamaan dengan itu, Pak Sarno kelimpungan di rumah dan mati tak lama kemudian. Tubuhnya pun hangus.
Setelah dirunut lebih jauh, Pak Sarno ditengarai mencari pesugihan di daerah Watudodol. Terletak di kawasan hutan lindung antara Banyuwangi dengan Situbondo Jawa Timur. Siapa saja bisa mendapat pesugihan 'celeng kresek' di situ. Tapi harus kuat puasa ngebleng selama tiga hari di Watudodol.
Sesajinya berupa kembang telon, minyak wangi dan secawan darah ayam cemani. Kemudian ditaruh di bawah sebuah pohon paling besar terdapat di situ.
Setelah dibacakan mantera panggilan. Ada orang yang bisa membantu baca mantera di sekitar itu. Kalau doanya terkabul, celeng gaib itu akan muncul. Setelah berlangsung 'dialog' apa yang dikehendaki, ambillah air liurnya.
Di rumah, air liur dibasuhkan pada anak belum mencapai akhil baliq. Anak siapa pun bisa. Tak lama, anak itu akan meninggal sebagai lebon (tumbal).

PESUGIHAN TUMBAL ANAK


Perisitiwa ini terjadi pada akhir 2001 yang lalu. Seperti kita ketahui, isyu tentang keberadaan bank gaib yang berada di beberapa tempat di Pulau Jawa masih sangat kontroversial ketika itu. Konon, biasanya persekutuan dengan modus bank gaib, yaitu berupa pinjaman uang pada makhluk halus yang harus dibayar dalam jangka waktu yang ditentukan. Tapi kali ini, tebusan yang harus dibayar berupa tumbal!
Kisah mistis kali ini, sebuah kejadian nyata yang dialami oleh salah seorang pelaku yang pernah datang ke tempat pesugihan berupa bank gaib. Nama-nama para pelaku sengaja kami samarkan untuk menjaga citra diri mereka. Berikut pengakuan salah seorang saksi yang berhasil kami tuliskan kembali...


Aku dilahirkan di Desa Jatimulya, dari sepasang suami istri yang berprofesi sebagai penjual makanan. Setelah dewasa, aku menikah dengan seorang gadis pilihanku dari desa sebelah kampung halamanku. Gadis itu bernama Mumun.

Karena sifat manja yang ditanamkan sejak kecil oleh ke dua orang tuaku, akhirnya berakibat buruk pada saat aku sudah berumah tangga. Aku menjadi seorang bisa dikatakan ingin hidup enak tapi enggan mencari pekerjaan yang layak.

Meski pernikahan kami sudah berjalan dua tahun lebih, namun beberapa usaha yang aku geluti belum membuahkan hasil yang memuaskan. Tak jarang, untuk makan sehari-hari saja, masih bergantung pada orang tua. Hingga suatu ketika, istriku hamil dan melahirkan seorang putri yang cantik. Sebut saja namanya Mely.

Mulanya aku merintis pekerjaan sebagai pengrajin batu bata. Beberapa tahun kemudian, usaha itu pun berhenti karena kurang modal. Beberapa kali aku mencoba mencari usaha-usaha yang lain. Namun lagi-lagi aku belum juga menemukan pekerjaan yang cocok dengan kepribadianku. Di saat aku sedang kalut dengan keadaan, aku kedatangan seorang teman dari desa lain. Sang teman menawarkan suatu jalan alternatif mencari kekayaan yang terdengar sangat musykil bagiku.

Temanku yang sebut saja bernama Solihin itu memang tergolong berada di desanya. Kedetangannya ke tempatku, karena Solihin disuruh oleh seorang perantara dari Desa Terisi agar mencarikan tujuh peserta lain untuk diajak ke suatu tempat keramat yang ada di pesisir laut kidul Jawa Barat. Maksudnya tak lain dan tak bukan adalah untuk melakukan peminjaman uang ke bank gaib.

Menurut Solihin, segala kebutuhan mulai dari ongkos dan kendaraan dijamin oleh Abbas, sang perantara tersebut. Aku dan teman-teman cukup membawa KTP dan botol kosong bekas air mineral. Di sana, konon ada sebuah tempat yang dirahasiakan berupa gua untuk meminta pesugihan berupa bank gaib.

Terus terang, aku tidak percaya pada cara-cara nyleneh yang diutarakan temanku itu. Tapi mengingat kondisi keluarga yang memprihatinkan, akhirnya aku turuti saja ajakan mereka. Sekedar mencari peruntungan! Pikirku ketika itu.

Sesuai dengan waktu yang direncanakan, rombongan disuruh berkumpul di suatu tempat yang ditentukan untuk menunggu jemputan dari Abbas selaku perantara.

Pagi itu, sekitar pukul 06.00 WIB, datanglah sebuah mobil Kijang. Kenmdaraan inilah yang kemudian membawa rombongan kami menyusuri arah selatan menuju Pantai Pangandaran di daerah Ciamis, Jawa Barat. Setelah sampai di sana, kami diajak memasuki sebuah goa yang pengap. Kami semua menemui seorang juru kunci yang berpakaian serba putih ala wali.

Setelah melakukan uluk salam, Abbas mengutarakan maksud kedatangan kami. Juru kunci tersebut tidak langsung menyanggupi, melainkan memberikan sebuah nasehat bahwa apa yang kami lakukan adalah perbuatan yang dilarang agama. Namun setelah Abbas mendesak, akhirnya juru kunci itu pun memenuhi permintaan kami dengan syarat-syarat dan resiko yang bakal terjadi.

Persyaratannya antara lain: peserta harus menyerahkan KTP dan memasukkan ombak air laut ke dalam botol yang kami bawa. Para peserta tidak boleh menciduk air laut secara langsung, melainkan menadahkan botol itu pada ombak yang datang sendiri secara bergelombang. Setelah semuanya diuraikan, kira-kira setengah jam kemudian kami keluar untuk mendapatkan air tersebut.

Setelah dapat, semua orang masuk kembali ke ruangan sang juru kunci. Lelaki berjubah putih itu memberikan lagi beberapa persyaratan yang harus disediakan oleh tiap-tiap peserta setelah sampai di rumah nanti. Di antaranya kami harus menyediakan kamar khusus untuk meletakkan sarana ritual nanti.

Air laut yang ada di dalam botol harus dicampur dengan bunga tujuh rupa. Peserta juga harus menyediakan tujuh jenis minuman yang berbeda dalam gelas, seperti kopi pahit, kopi manis, teh pahit, teh manis, kopi jahe, air kelapa, dan beberapa sarana ritual lainnya. Semuanya ditutup dengan kain putih. Pelaku juga tidak boleh tertidur pada tengah malam.

Di dalam kamar kami harus menunggu makhluk yang akan datang memenuhi hajat bagi tiap peserta. Menurut juru kunci, apapun yang terjadi para pelaku tidak boleh beranjak dari kamar. Apabila ritual itu gagal, para pelaku siap menanggung resiko yang akan terjadi kelak. Setelah semua persyaratan beres, kami pun pulang kembali ke rumah dan desa masing-masing.


Sampai di rumah, aku mempersiapkan segalanya, termasuk kamar khusus untuk acara ritual. Ketika malam semakin larut aku mulai melakukan ritual itu. Bau kemenyan yang mengepul menyengat di kedua rongga hidungku. Aku masih duduk bersila menahan rasa kantuk yang sedari tadi menggayut di kelopak mataku.

Sesaat kemudian, tiba-tiba ruangan kamarku serasa berguncang. Aku merasakan seolah rumahku digoyangkan oleh sesuatu kekuatan yang amat dahsyat. Aku sangat terkejut dan beranjak dari tempat duduk untuk bangkit ke belakang. Setelah itu entah dari mana datangnya, di depanku tampak asap putih mengepul. Lambat laun asap itu menjelma menjadi sosok makhluk yang mengerikan. Makhluk tinggi besar itu berdiri tepat di depanku. Terlihat jelas rambutnya yang gondrong, dengan taring mencuat di mulutnya. Tubuhnya tampak berwarna belang-belang mirip zebra.

Makhluk itu menggeram. Seraya menyeringai dia mendekatiku. Mungkin makhluk itu hendak mencekikku. Saat itu juga aku berusaha menghindar lari karena didera rasa takut yang membuncah. Ingin sekali aku berteriak. Tapi entah kenapa suaraku tersekat di tenggorokkan. Aku terus berusaha menggapai daun pintu untuk keluar. Setelah sampai keluar, aku lari mendekati ruang tamu. Untung saja makhluk itu tidak terus mengejarku.

Namun masih kurasakan, seakan rumahku berguncang hendak roboh. Tapi anehnya, istri dan anakku tidak terusik sama sekali dengan peristiwa yang kualami. Memang, kejadian itu hanya berlangsung sementara, kerana sesaat kemudian keadaan kembali normal. Karena takut, aku pun tertidur di sofa ruang tamu. Akhirnya, kunyatakan ritual itu gagal total.

Keesokan harinya, aku mendatangi beberapa rumah temanku. Mereka pun mengaku sama mengalami peristiwa semalam. Akhirnya, semuanya gagal. Begitu juga Abbas, sang perantara.

Seminggu setelah kejadian itu, tersiar kabar dari teman-teman bahwa mereka kerap kali diganggu makhluk tinggi besar itu. Makhluk itu datang dan menuntut ganti rugi atas kekecewaannya. Tidak sedikit di antara teman-temanku mengalami kesurupan yang nyaris merenggut nyawanya. Bahkan di antara mereka banyak yang anak-anaknya mengalami penyakit yang sangat aneh. Untuk saja ada orang-orang pintar di desa masing-massing yang segera menangani.

Dua hari setelah kabar itu, menjelang maghrib istriku yang baru pulang dengan anakku dari tempat mertuaku mengalami peristiwa yang selama ini aku takutkan. Setelah tiba di rumah, anakku yang berusia 2 tahun itu mendadak kejang-kejang. Semua tetangga hadir, termasuk ibuku untuk melihat keadaan anakku.

Sebelumnya, anakku tidak mengalami sakit apa-apa. Setelah semuanya berkumpul, anakku pun menghembuskan nafas yang terakhir. Semua orang yang hadir termasuk istri dan ibuku menangis meratapi kepergian anakku yang masih belia itu. Aku sangat terpukul dan menyesal dengan kejadian ini.

Saat kematiannya, ada sesuatu yang aneh aku lihat di leher anakku. Begitu juga pada tetangga yang hadir. Kami semua melihat seperti ada bekas cekikan di leher Mely, anakku. Akhirnya keadaan pun menjadi gempar. Ada yang beranggapan anakku terkena tulah makhluk halus.

Namun ada juga yang mengatakan, anakku menjadi tumbal orang yang melakukan pesugihan. Hanya aku yang tahu pasti tentang semuanya. Dan, aku hanya menyesali perbuatan yagn pernah kulakukan itu. Benarkah anakku menjadi tumbal akibat persekutuan yang gagal? Wallahu'alam.

Pesugihan Nyai Blorong


Nyi Blorong dipercaya sebagai penglima terkuat di kerajaan lelembut Laut Selatan. Dengan kemampuannya itu, ia di anggap sanggup mewujudkan setiap permintaan manusia yang mengajaknya bersekutu. Tetapi, benarkah kepingan-kepingan emas yang diberikan bukan kisah legenda semata?
Ombak Pantai Selatan bergulung-gulung dahsyat. Bak makhluk apa saja yang ada disekitarnya. Banyak orang mengidentifikasi tempat itu sebagai daerah kekuasaan Nyi Roro Kidul atau Nyi Blorong. Tentu saja dengan segenap senopati dan punggawanya yang terdiri dari bermacam-macam makhluk halus.
Jika Nyi Roro Kidul selama ini dikenal senagai penguasa gaib keraton Pantai Selatan, maka Nyi Blorong dikenal sebagai salah satu petinggi di jajaran keraton Segara Pantai Selatan yang memiliki kesaktian yang luar biasa.

Karena kehebatannya itu pula. Nyi Blorong di anggap bisa memback-up sepenuhnya setiap keinginan manusia yang menjalin persekutuan gaib dengannya. Nyi Blorong yang di gambarkan sebagai sosok wanita dengan tubuh ular itu di percaya dapat mendatangkan kekayaan bagi orang yang mengajaknya bersekutu. Dengan melakukan persekutuan tersebut, setiap kali Nyi Blorong datang akan meninggalkan keping-keping emas di tempat dia menemui orang yang menjalin hubungan dengannya.
Emas yang ditinggalkan oleh Nyi Blorong sengaja diberikan kepada orang yang menghambanya itu sebenarnya merupakan sisik-sisik tubuh Nyi Blorong sendiri. Sisik-sisik tersebut akan terus mengalami perubahan setiap kali menerima persembahan sesaji dari orang yang mengajaknya bersekutu. Sisik-sisik yang ditinggalkan itu akan berubah menjadi emas murni.
Tampilan Nyi Blorong yang nampak sebagai seorang ratu dengan kebaya tradisional yang sangat memikat itu sebenarnya merupakan perwujudan kamulfase dari sosok Nyi Blorong yang sebenarnya. Karena kesaktiannya, dia bisa nampak seperti itu. Sebenarnya, kain panjang sulaman benang emas yang dikenakannya itu adalah wujud dari tubuhnya bagian bawah yang berupa ular raksasa.
Untuk menyokong penampilan di depan para pemujanya, agar selalu tampil anggun, cantik, dan berwibawa, Nyi Blorong selalu mensyaratkan kepada orang yang mempersekutukannya agar melakukan rirual ‘cawis sesaji’. Ritual tersebut umumnya berlangsung pada malam-malam purnama. Konon, pada saat malam purnama penuh Nyi Blorong akan tampak semakin cantik, dan tuah kesaktiannya berpendar sempurna. Tuah kesaktian itu sendiri, akan mendukung penampilan kecantikannya. Namun, ketika bulan purnama mulai surut, dia akan segera nampak dengan perwujudan aslinya. Yakni siluman kepala mirip manusia dengan tubuh bagian bawah berupa ular raksasa.
Sudah barang pasti banyak syarat yang harus dipenuhi untuk bisa menjalin persekutuan dengan Nyi Blorong dan mendapatkan sisik-sisik emas dari tubuhnya. Yang harus dilakukan pertama kali adalah melakukan ritual ‘mbucal badan’ (berpuasa dan bersemedi) di wilayah pantai laut selatan selama empat puluh hari empat puluh malam. Ritual ini sangat menentukan berhasil tidaknya persekutuan. Sebab, pada ritual inilah Nyi Blorong akan muncul dan memberikan syarat-syarat khusus kepada yang menginginkan persekutuan.
Bila syarat-syarat khusus, yang umumnya berupa penampakan wilayah gaib keraton Laut Selatan dan Nyi Blorong dalam mimpi sudah didapatkan, maka ritual lanjutan berupa larung sesaji di wilayah laut selatan baru bisa dilaksanakan. Sesaji pokok yang harus dilarung, biasanya berupa dua sisir pisang raja, kinang, sekar abon-abon, jajan pasar lengkap, dan beragam tanaman ubi-ubian atau yang biasanya disebut ‘pala kepandhem’. Sedangkan barang-barang yang harus dilurung untuk dipersembahkan kepala keraton gaib Laut Selatan dan Nyi Blorong harus dibagi dua masing-masing diletakkan dalam sebuah wadah yang terbuat dari kuningan.
Pada wadah yang pertama disertakan kain panjang bermotif cinde ijem, cinde abrit, sinjang limar, dan kain penutup dada bermotif solog, gadhung mlathi, gadhung, udorogo, jingga, bangun tulak, serta tikar pasir yang ditutupi mori. Selain itu juga harus disertakan minyak wangi, dupa ratus, dan uang rogam ratusan.
Sedangkan pada wadah yang ke dua di isi dengan kain panjang bermotif poleng, teluh watu, kain penutup dada bermotif dringin, songer pandhan benethot, podhang ngisep sari, bangun tulak, minyak wangi, serta dupa ratus, dan uang rogam seratus rupiah.
Ritual labuhan barang dan sesaji ini tidak hanya dilakukan sekali, melainkan harus dilaksanakan secara rutin setiap tahun pada tangal dan waktu yang sama dengan ritual larungan yang pertama kali diadakan.
Selain ritual yang diatas, Nyi Blorong juga menerapkan syarat yang sangat berat bagi orang yang menjalin persekutuan gaib dengannya. yaitu mereka yang bersekutu dengan Nyi Blorong sama dengan melakukan kontrak ‘mati’ dengannya. Sebab saat ajal menjemput, arwah orang tadi akan menjadi bagian dari penghuni keraton gaib Laut Selatan. Dia akan menjadi abdi dalam dan untuk selamanya di sana. Selain itu, dalam jangka waktu tertentu, Nyi Blorong juga akan meminta tumbal nyawa untuk penambahan prajuritnya.
Tumbal jiwa ini pula yang ikut memberi andil dalam meremajakan kulit ular Nyi Blorong. Sehingga, semakin banyak tumbal yang dipersembahkan maka akan semakin banyak keping-keping emas yang akan diterima dari Nyi Blorong. Oleh karena itu, tumbal nyawa ini tidak hanya berfungsi sebagai penambahan prajuritnya, tetapi juga sebagai penunjang kecantikan dan kesaktian Nyi Blorong. Sementara disisi lain, tumbal nyawa manusia ini akan digunakan sebagai sarana pemuas nafsu Nyi Blorong.
Nyi Blorong memiliki nafsu seksual yang luar biasa. Dan untuk memuaskan hasratnya, tumbal-tumbal itulah akan dijadikan semacam budak pemuas nafsunya. Dengan terpenuhi hasratnya, kecantikannya akan senantiasa terpelihara. Tidak hanya itu saja, biasanya si pencari pesugihan juga harus melayani Nyi Blorong pada saat-saat tertentu sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan sisik emasnya. Dan bersebadan dengan Nyi Blorong tidak jauh sama seperti menyerahkan hidup kepadanya. Sebab. dia juga menyedot energi kejiwaan untuk menggantikan sisiknya yang terlepas.

MACAM - MACAM JALAN PESUGIHAN


Kepada saudara-saudaraku yang sangat membutuhkan uang dalam jumlah besar dalam waktu singkat, Kami tidaklah gegabah menjanjikan kepada anda janji-janji manis yang terlalu membuaikan anda, .walau kami sering membantu banyak orang sampai berhasil dan sukses meraih apa yang mereka harapkan. Saya akan mengantar anda untuk meraih semua yang anda impikan dalam hidup anda, seperti uang banyak, wanita cantik rumah mewah mobil mewah hingga hutang anda terlunasi semua.

Sampai kapan anda mencari tempat ritual yg pasti menghasilkan apa yang anda harapkan?
Sampai kapan anda mejadi korban penipuan tentang janji-janji keberhasilan yang anda harapkan? Disinilah tempat ritual trakhir anda, Kami akan antar anda ke tempat ritual dengan pesugihan jenis :
1. JM (jual musuh) mati dalam hitungan detik
2. JK (jual keluarga)
3. JU (jual umur) ritual
4. JN (jual Janin) janin umur 1 bulan-5 bulan, jarum 1-2
5. Proses pusaka
           Ritual, yang kami tawarkan adalah nyata, instan & tidak tipu-tipu seperti tempat pesugihan lainnya,
         Kami sebelum menawarkan anda terlebih dahulu kami sudah buktikan kebenaran dan keberadaan tempat tempat tersebut, motivasi kami membantu anda untuk menuntaskan segala hutang hutang anda dan mewujudkan impian anda menjadi orang kaya.
banyak orang yang datang kepada kami bercerita bahwa mereka pernah punya pengalaman banyak ditipu makelar atau kuncen-kuncen palsu, dll kami banyak berhubungan dengan kuncen-kuncen yang dijamin keasliannya, karena kami beranggapan bahwa kuncen yang sudah mengenal materi biasanya membantu anda dengan pamrih dan lebih parahnya mereka bekerja sama dengan perantara2 gadungan untuk menipu anda, bagaimana caranya ? anda dijerat dengan iklan2 yang penuh janji manis,
Kami disini hanya menolong untuk mengantar anda ketempat yang memang benar-benar bisa anda jadikan tempat ritual yang anda harapkan dan dijamin 99 % berhasil.
           Kami akan membantu anda semaximal mungkin secara profesioanalisme, kami khususkan hanya bagi anda yang sudah siap nyali, keberanian nekat, dendam, dan siap tumbal.
          

TUMBAL MUSUH DAN TUMBAL UMUR


Pesugihan jenis lain yang kami tawarkan adalah JUAL MUSUH, JUAL JANIN, JUAL KELUARGA DAN JUAL UMUR,

JUAL MUSUH adalah pesugihan dengan menumbalkan / menjual nyawa musuh anda kepada gaib dengan ditukarkan sejumlah uang dari gaib, musuh yang di maksud di sini adalah musuh yang telah menyakiti / menyengsarakan ataupun menzholimi anda atau keluarga anda sehingga hanya ada dendam kesumat di benak anda!! Banyak orang yang memilih pesugihan ini karena banyak memperoleh keuntungan daripada santet,
jika anda menggunakan santet maka besar kemungkinan akan terdeteksi oleh orang lain karena biasanya orang yang terkena santet akan melalui proses sakit,muntah darah,perut kembung,dll sebelum kematiannya dan anda yang pasti tidak mendapatkan uang dalam jumlah besar malah anda harus membayar jasa paranormal yang belum tentu maximal keberhasilannya membunuh musuh anda, tapi beda dengan pesugihan jual musuh disini anda akan mendapatkan miliyaran rupiah dari kanjeng ratu kidul / nyi blorong / dewi ayu alas roban / dewi lanjar sari /

mbah mintorejo (mereka adalah penguasa2 alam gaib) dengan jalan menjual / menjadikan musuh anda sebagai tumbal, anda akan mendapatkan uang terlebih dahulu dari gaib sebelum musuh anda mati,. musuh anda mati paling lama 100 hari, anda tidak usah khawatir karena musuh anda mati secara wajar. orang lain tidak dapat mendeteksinya karena perbutatan sang gaib..tujuan anda tercapai dendam kesumat anda terselesaikan dan anda menjadi orang yang kaya mendadak!!


* JUAL KELUARGA adalah dengan menumbalkan nyawa keluarga anda (anak/istri/suami/bapak/ibu/mertua/kakek,dll) kepada penguasa gaib, nilai uang hasil ritual dari pesugihan jual keluarga ini lebih besar dari pada pesugihan jual musuh, karena pada prinsipnya semakin anda mencintai tumbal anda maka nilainya akan semakin besar pula..khusus untuk jenis pesugihan jual musuh dan jual keluarga yang anda harus persiapkan adalah nama, alamat dan foto target (JIKA ADA LEBIH BAGUS..TIDAK ADAPUN JUGA TIDAK APA2) dan target bisa anda ajukan 1 orang dalam 1X ritual.

* JUAL UMUR ini adalah pesugihan yang menjual umur anda sendiri kepada penguasa gaib, tidak beresiko kepada orang lain selain pelaku ritualnya sendiri, kontrak umur sudah dipatok selama 15 thn, pesugihan ini adalah yang paling mahal di hargai sang gaib diantara 2 jenis pesugihan diatas..

Anda ritual maximal 31hari (Bisa siang dan malam hari) tapi jika anda dalam 1 malam sudah ditemui gaib maka anda boleh pulang, saat anda bertemu dengan gaib maka anda akan melakukan proses negosiasi, isi dari negosiasi tersebut diantaranya siapa tumbal yang akan anda serahkan, anda meminta pencairan uang hasil ritual di rumah / ditempat dan berapa jumlah yang anda minta,,negosiasi tersebut hanya anda yang berhak tau, kami dan siapapun tidak boleh mencampuri / menolong / memberi saran kepada anda saat proses negosiasi tersebut, keberhasilan ritual ada di  tangan anda sendiri saat itu, karena tugas kami sudah selesai saat anda bertemu dengan penguasa gaib tsb!


Biaya Sesajen yang anda harus persiapkan adalah melihat dari kebutuhan yang diminta oleh pelaku dan harus dipersiapkan sebelum ritual (tidak transfer)  sebagai tanda jadi dan keseriuasan anda .MOHON MAAF TIDAK ADA NEGOSIASI DALAM HAL INI.


*JUAL JANIN
kami hanya menerima jual janin dengan kondisi jarum 1 artinya kehamilan tersebut hanya karena perbuatan 1 orang laki2 dan ibu dari janin tersebut masih muda dan usia kandungan tidak lebih dari 7 bulan, pesugihan ini termasuk yang paling tinggi tingkat keberhasilannya selama calon pelaku ritual memenuhi syarat diatas, janin akan langsung ditarik oleh gaib dan uang hasil ritual langsung cair ditempat! Biaya ritual 15.000.000


Tidak semua pelaku ritual menjalani proses tersebut, banyak orang yang hanya dalam 2 jam  sudah ditemui / menyelesaikan proses ritualnya, lamanya proses ritual semua tergantung dari keberuntungan dan rizki anda karena setiap orang berbeda


CATATAN

UNTUK RITUAL HARAP ANDA SENDIRI TIDAK USAH MEMBAWA TEMAN DAN YANG DAPAT MASUK KE RUMAH KUNCEN HANYA PELAKU RITUAL UNTUK MENJAGA KONSENTRASI DAN MEMINIMALIS KEGAGALAN RITUAL !!  TEMAN, ISTRI, DLL SILAHKAN MENGINAP DIHOTEL SELAMA PROSES RITUAL..


khusus JUAL MUSUH / UMUR / ANAK / JANIN / KELUARGA bagi anda yang bernyali super pemberani kami menawarkan tempat ritual khusus bertemu dengan gaib yang beda (tapi tetap tidak menyakiti fisik anda), anda akan ritual menemui SINGO BARONG dengan proses lebih cepat!! GARANSI

GilaHarta Anak Ditumbalkan Pesugihan


Sesungguhnya, kemiskinan yang menimpa hidup manusia adalah bagian dari cobaan dan ujian. Karena itu kita tidak perlu merasa sedih dan putus asa. Yang terpenting adalah menghadapinya dengan penuh kesabaran dan tetap berikhtiar atau berusaha melalui jalan yang diridhoi Tuhan.
Ingatlah, tak ada makhluk di dunia ini yang tidak dijamin rejekinya oleh Allah. Lagi pula Allah juga tidak akan membebani manusia dengan kesuliatan hidup yang melebihi kemampuannya. Berusaha dengan sungguh-sungguh disertai dengan doa yang khusuk kepada Allah niscaya akan diberikan jalan kelapangan dan kemudahan.
Mungkin itulah yang seharusnya dilakukan oleh Sugiyanto saat dibelit kesulitan ekonomi yang memberatkan hidupnya. Tapi sayang, akalnya yang pendek, ditambah dengan keimanannya yang lemah, membuat dia nekad menemui seorang dukun sesat. Nah, dari sinilah kisah menyedihkan, sekaligus mengerikan dijalani oleh Sugiyanto.( Nama Samaran )
Bagaimanakah kisah selengkapnya? Kepada Misteri Sugiyanto menceritakan pengalamannya yang terjadi beberapa tahun silam itu…
Pengalaman yang sangat mencekam dan seumur-umur tidak akan pernah bisa dia lupakan ini sunggu tak ingin diulanginya lagi. Bila mengingatnya, Sugiyanto jadi merinding dan ngeri bukan main. Rasa penyelasan begitu berat menyelimuti hatinya. Ucapan istigfar tak henti-hentinya terucap dari bibirnya yang kering.
Ya, masih terbayang dalam ingatannya adegan sadis dan menyeramkan yang terpampang di hadapan matanya itu. Dengan mata kepala sendiri dia menyaksikan perempuan tua itu memotong-motong tubuh bayi yang masih merah, lalu dengan rakus memakan dagingnya. Dimulai dari kaki, tangan, sampai jantung si bayi yang hanya sebesar buah sawo.
Begitu lahapnya dukun tua itu menyantap tiap bagian tubuhnya, sehingga tak ubahnya seperti sedang menikmati daging ayam goreng. Apakah perempuan tua itu seorang kanibal?
Sugiyanto pernah mendengar tentang kasus mutilasi yang terjadi di tengah masyarakat. Tapi baru kali ini dia melihatnya secara langsung. Bahkan rasanya ini lebih sadis dan tak berperikemanusiaan. Bayangkan, daging bayi dijadikan santapan lezat.
Huak! Sugiyanto sampai tak kuat melihatnya dan ingin muntah. Tapi dia mencoba untuk menahan diri dan tetap diam. Dia hanya bisa menelan rasa jijik itu.
Tiba-tiba, sebuah perasaan bersalah dan berdosa menghujami dadanya. Dia sadar, apa yang telah diperbuatnya ini telah melanggar hukum negara. Lebih dari itu, mengingkari norma agama yang dianutnya.
Tapi apa boleh buat. Sebuah tuntutan, atau lebih tepatnya keterdesakan membuat dia tak punya pilihan lain. Hutangnya yang menumpuk dan telah jatuh tempo harus segera dia lunasi. Bahkan, salah seorang rentenir lewat debt kolektornya mengancam akan menghabisi nyawanya bila dia tak segera melunasi hutangnya.
Dalam keadaan bingung, kacau, putus asa, dan tertekan, Sugiyanto kemudian lari kepada seorang dukun sakti yang konon bisa membantu kesulitannya.
Ssebelumnya, dia memperoleh informasi dari salah seorang kenalannya bahwa di tengah hutan Sonoloyo yang terkenal angker dan wingit, tinggal seorang perempuan tua sakti bernama Nyi Saketi. Konon, siapa saja yang bertemu dengannya dan meminta bantuannya maka bakal dikabulkan. Dengan catatan, mau menjalankan segala apa yang diperintahkannya.
Setelah menempuh perjalanan yang sangat berat dan melelahkan, akhirnya Sugiyanto berhasil bertemu Nyai Saketi. Perempuan tua itu tinggal sendirian di sebuah gubuk reot di tengah hutan.
Begitu sampai di hadapannya Sugiyanto langsung mengutarakan maksud kedatangannya. Nyai Saketi mengangguk-angguk. Dia lalu mengemukakan sebuah syarat kepada Sugiyanto untuk membawakan bayi merah yang masih hidup atau baru saja mati. Bayi itu nantinya akan dijadikan tumbal untuk memenuhi permintaan Sugiyanto.
Sebenarnya, sangat berat bagi Sugiyanto memenuhi perimintaan itu. Tapi karena tak ada pilihan lain akhirnya dia menyanggupi. Dia lalu kembali ke kota dan berusaha mencari bayi seperti yang diminta Nyai Saketi.
Agar memudahkan usahanya, Sugyanto hilir mudik di sekitar rumah sakit bersalin. Sempat ada niat untuk menculik bayi yang baru dilahirkan biar lebih cepat, tapi dia mengurungkan niatnya. Dia takut ketahuan dan dipenjara. Lagi pula kasihan orang tua si bayi.
Secara kebetulan di sebuah klinik bersalin ada seorang ibu melahirkan bayinya dan mati. Dengan pura-pura sebagai kerabatnya, Sugiyanto mengambil bayi yang telah meninggal itu. Dia membungkus bayi itu dengan kain dan memasukkannya dalam tas. Pikirnya, orang tua sang bayi tak akan begitu kehilangan sebab bayinya sudah meninggal. Lagi pula, Nyai Saketi sendiri tak keberatan menerima bayi yang sudah meninggal.
Saat itu Sugiyanto merasa tidak bersalah. Dia kembali ke gubuk Nyai Saketi dan menyerahkan mayat bayi yang baru berusia beberapa jam itu. Tadinya Sugiyanto berpikir, mayat bayi itu hanya akan dijadikan sesaji dan kemudian dikubur. Tapi apa yang terjadi kemudian sungguh membuat Sugiyanto terkejut, tertegun, sekaligus ngeri. Bayangkan, tanpa banyak kata Nyai Saketi memotong-motong tubuh bayi yang masih merah itu dan memakan tiap potongnya seperti layaknya memakan ayam goreng.
Perut Sugiyanto jadi mual dan eneg. Tapi dia  hanya bisa terdiam dan tak berusaha mencegah perbuatan Nyai Saketi. Tampak mulut Nyai Saketi berselemotkan darah.
Mungkin karena sudah kekenyangan, Nyai Saketi tidak memakan semua tubuh sang bayi. Dia hanya memakan tangan, kaki, dan jantungnya. Selebihnya dia meminta Sugiyanto untuk mengubur jasad sang bayi.
Dengan tangan gemetar dan perasaan bercampur aduk tak karuan, Sugiyanto mengubur tubuh mungil itu. Dia masih belum mengerti, apa maksud dari tindakan Nyai Saketi dengan memakan mayat bayi.
Ya, Sugiyanto hanya bisa memendam perasaan tidak mengerti itu dalam hatinya. Dia mencoba tak memusingkan hal itu. Yang lebih penting adalah realisasi dari janji Nyai Saketi yang akan membantu kesulitan hidupnya.
“Lalu, bagaimana dengan permintaan saya, Nyai?” tanya Sugiyanto memberanikan diri.
“Pulanglah! Apa yang kamu inginkan sudah terpenuhi. Hutang-hutangmu bakal lunas dan kamu akan mendapatkan kekayaan!” jawab Nyai Saketi.
Sugiyanto sempat bingung dan tak mengerti. Tapi akhirnya dia pulang juga ke rumah. Dan ketika sampai di rumah, dia sangat terkejut mendengar kabar menggembirakan dari sang isteri.
“Syukur kepada Tuhan, Mas! Aku sudah dapat hadiah seratus juta rupiah dari undian sabun! Wah, hutang-hutang kita bakal bisa dilunasi semua. Kita tak jadi gembel jalanan,” seru Haryati, girang bukan main.
Sugiyanto jadi tersenyum senang. Dia yakin, rejeki nomplok yang diterima keluarganya ini, merupakan buah dari kesaktian Nyai Saketi. Dukun sakti itu benar-benar ampuh. Belum lama dia memberikan tumbal mayat bayi, permintaannya langsung terkabul.
Tapi Sugiyanto tak ingin menceritakan tentang Nyai Saketi kepada isterinya. Biar ini menjadi rahasia pribadinya. Yang penting isteri dan anak-anaknya hidup bahagia.
Selanjutnya hidup Sugiyanto seperti ketiban pulung. Rejeki mengalir terus tak henti. Ada saja keberuntungan yang didapat olehnya. Mulai dari dapat pekerjaan dengan posisi mapan, nembus undian, dikasih objekan basah dari teman, sampai dapat komisi jutaan rupiah.
Pokoknya hidup Sugiyanto berubah seratus delapan puluh derajat. Kini dia dan keluarga tidak lagi tinggal di rumah kontrakan yang sempit dan kumuh, tapi sudah punya rumah sendiri yang besar dan mewah.
Dia bisa membeli perabotan luks, ponsel, mobil, dan barang-barang serba mewah lainnya. Pendeknya, kesejahteraan keluarganya terjamin.
Kebahagiaan yang dirasakan Sugiyanto menjadi bertambah ketika isterinya hamil lagi. Berarti dirinya akan memiliki anak ke-3. Tak ada perasaan risau dan khawatir kelak anaknya akan hidup sengsara, karena kekayaannya bisa untuk menghidupi tujuh turunan.
Dengan penuh perhatian dan kasih sayang Sugiyanto menjaga isteri yang sedang hamil. Hingga akhirnya tiba masa persalinan. Sugiyanto menunggui proses kelahiran itu. Namun betapa terkejut dan terpukul batinnya saat anak yang ditunggu telah lahir, wujudnya sungguh sangat memprihatinkan dan mengerikan. Selain tidak memiliki kedua tangan dan kaki, jantung bayi juga mengalami kelainan. Tak terbayangkan betapa shock, sedih, dan terpukul Sugiyanto mendapati anaknya yang cacat itu.
Tiba-tiba Sugiyanto teringat dengan Nyai Saketi. Jangan-jangan apa yang terjadi ini buah dari perbuatan Nyai Saketi dulu yang pernah memakan mayat bayi. Sesungguhnya, tumbal yang dimaksud Nyai Saketi tak lain adalah anaknya sendiri.
Tidak terima dengan kenyataan ini, Sugiyanto segera ke hutan Sonoloyo untuk mencari Nyai Saketi. Selain ingin meminta bantuan memulihkan keadaan bayinya, Sugiyanto juga berharap Nyai Saketi menarik syarat tumbalnya.
Tapi, sesampainya di tengah hutan Sonoloyo, Sugiyanto tak mendapati gubuk milik Nyai Saketi. Wanita tua itu seperti lenyap ditelan bumi. Ketika Sugiyanto bertanya kepada penduduk sekitar daerah itu, mereka tidak ada yang tahu dan kenal dengan Nyai Saketi.
Dalam keadaan sedih, putus asa, dan kecewa, tiba-tiba Sugiyanto bertemu dengan seorang laki-laki tua berambut putih dan berpakaian sederhana. Orang tua itu sepertinya bisa membaca kesusahan hati Sugiyanto.
“Ketahuilah, Nak. Sesungguhnya Nyai Saketi yang pernah kamu temui itu bukanlah manusia. Dia adalah penjelmaan setan. Dia tak pernah berusaha untuk membantu kesulitanmu, melainkan justru ingin menghancurkan dan menjerumuskan hidupmu. Mumpung belum terlambat, kembalilah kepada Allah dan bertobat nashuha. Gantungkan sepenuh hidupmu kepada Allah. Niscaya kamu dan keluargamu akan selamat dunia maupun akherat!”
Setelah memberikan wejangan orang tua yang arif dan bijaksana itu kemudian pergi. Seperti mendapat kesadaran baru, Sugiyanto tiba-tiba menangis tergugu. Dia menyadari bahwa semua yang terjadi ini adalah buah dari kesalahannya sendiri.
Sugiyanto segera bersujud dan memohon ampun kepada Allah. Dia berjanji tidak akan mengulangi perbuatan sesatnya lagi. Dia akan berusaha menghapus dosa-dosanya dengan banyak melakukan amal kebajikan.
Meski terasa pedih dan berat, Sugiyanto berusaha menerima kenyataan pahit ini. Dia akan tetap merawat dan memelihara anaknya yang cacat. Karena bagaimanapun anak itu adalah amanah dari Allah.
Sugiyanto lalu mengajak keluarganya untuk lebih menekuni sholat dan ibadah yang disyariatkan agama. Dia tidak peduli kekayaannya akan habis guna mengobati dan merawat anaknya yang cacat. Baginya, harta duniawi sudah tidak ada artinya lagi, karena semua itu tak akan dibawa bila dirinya mati.
Setelah berjalan dua tahun, anaknya yang cacat itu dipanggil Yang Maha Kuasa. Meski terasa sedih dan berat, namun Sugiyanto mengikhlaskannya. Mungkin itu lebih baik daripada anaknya harus menderita bila tumbuh dewasa.
Dia sendiri tidak menyesal bila hidup keluarganya kembali jatuh miskin seperti dulu. Dia menerima dengan penuh keridhoan. Dia justru merasa bahagia dan tenang dengan keadaannya yang sekarang. Karena dalam keadaan hidup yang pas-pasan, dia bisa lebih mendekatkan dirinya kepada Tuhan.
Sugiyanto kini berubah menjadi orang yang rajin dan tekun beribadah. Bila kemudian dia berkenan menceritakan pengalamannya ini kepada Misteri, semata untuk peringatan dan pelajaran agar kita semua tidak mengikuti jalan sesat yang pernah ditempuhnya dahulu.

Pesugihan Gunung Sumbing


Eyang Syech Jagat  dipercaya sebagai penguasa gaib Gunung Sumbing. Dari sosok gaib inilah, konon dana bank gaib bisa diakses oleh masyarakat luas, melalui perantara tertentu.
Jangka waktu pencairan dana gaib bervariasi, mulai 7 hari hingga 41 hari. Semuanya bergantung besar kecilnya mahar yang diserahkan kepada paranormal yang jadi perantaranya.
Dana yang disediakan tidak terbatas. Adapun jangka waktu pengembaliannya maksimal selama 15 tahun. Mungkin Anda akan bertanya, bagaimana cara mengangsurnya?

Eyang Syech Jagat Maulana sudah memiliki mekanisme skema pengembalian pinjaman. Proses pengembalian bisa dilakukan oleh nasabah bank gaib dengan cara menyembelih sapi kurban setiap tanggal 10 Muharram. Banyaknya sapi yang dikurbankan bergantung besar kecilnya pinjaman.
Untuk setiap 1 milyar rupiah dana yang dipinjam dari bank gaib, nasabah harus membayarnya dengan cara menyembelih 5 ekor sapi untuk dikurbankan. Sapi yang dikurbankan harus sapi dewasa yang sehat dari jenis sapi bali atau sapi merah.
Jadi, selama masa kredit 15 tahun, nasabah harus menyembelih 75 ekor sapi. Jika harga sapi 12 juta rupiah tiap ekornya, nilai keseluruhannya sudah setara dengan besar pinjaman yang didapatnya, yakni 1 milyar rupiah.
Sebagaimana layaknya bank umum, bank gaib ini juga memiliki debt collector untuk menagih paksa nasabah yang mangkir dalam membayar angsuran. Namun, debt collector bank gaib ini tidak memiliki rasa belas kasih apalagi toleransi. Dia berpegang pada komitmen yang telah diperjanjikan.
Secara bertahap, debt collector bank gaib akan mengambil paksa satu persatu anggota keluarga nasabah yang mangkir dari kewajibannya untuk dijadikan kurban pengganti sapi.
Selain memberikan dana dalam bentuk pinjaman, bank gaib milik Eyang Syech Jagat  ini juga siap memberikan dana kepada nasabahnya dalam bentuk hibah.
Persyaratan untuk mendapatkan dana hibah ini hampir sama dengan persyaratan untuk mendapat pinjaman. Yaitu dengan cara membayar sejumlah mahar kepada paranormal yang jadi perantaranya. Namun, besar uang mahar yang harus dibayarkan 10 kali lebih besar dari jumlah mahar untuk mendapat pinjaman.
Melalui skema ini, Eyang Syech Jagat tidak menuntut nasabahnya untuk melakukan ritual apapun yang dimaksudkan sebagai pengembalian dana yang telah diterimanya.
Hibah ini diberikan secara murni, tidak ada kewajiban untuk mengembalikannya. Jadi, cukup aman bagi nasabah dan keluarganya serta tanpa efek samping.

Pesugihan Dewi Lanjar Pantai Utara


Untuk berinteraksi dengan Dewi Lanjar tidaklah sulit. Asalkan semua persyaratan sudah terpenuhi, hanya dengan membaca surat Al-ikhlash 41 kali sebagai mahar, lalu tidur malang di pintu, dengan keyakinan penuh pada tengah malam akan didatangi Nyi Lanjar untuk memberikan pinjaman dana gaibnya Dewi Lanjar.
Setelah perjanjian “maut” disepakati, peziarah akan memperoleh kekayaan “semu” dari hasil ritual “pesugihan” penggandaan uang yang bernama pesugihan Dewi Lanjar Kembar Sewu dengan taruhan mengorbankan nyawanya sendiri atau anggota keluarganya.

Biasanya orang yang sudah habis masa jatuh temponya, pada pintu rumahnya secara misterius akan muncul tanda silang (X) yang di barengi dengan adanya suara lolongan anjing liar dan burung gagak yang terbang diatas rumahnya. Di daerah Banjarnegara, Batang, Pekalongan hingga Tegal, sudah banyak orang yang memergoki fenomena aneh tersebut. Yaitu selalu muncul sebuah kereta kuda dengan dua pengawal berpakaian ningrat khas jawa berhenti dan turun memasuki rumah yang bertanda silang. Esok paginya salah satu penghuni dari rumah tersebut sudah kedapatan mati secara tidak wajar (tanpa sakit atau secara mendadak)

Konon, menurut penuturan orang-orang yang pernah “di ajak” ke alam atau keraton Dewi Lanjar untuk sengaja di perlihatkan situasi alamnya, apabila perjanjian sudah habis masa waktunya, jiwanya akan di ambil oleh pengawal nyi Lanjar untuk dijadikan budak siluman. Di sana, orang-orang semacam ini di paksa mengabdi, ada yang dijadikan bantalan jalan, jembatan atau di siksa hingga merintih-rintih minta pertolongan sampai waktu yang tidak di tentukan (mungkin hingga hari kiamat-red).

Ironis sekali, orang-orang semacam ini telah tertipu oleh janji-janji manis yang berujung sesat dari bangsa jin Mereka telah dijebak untuk masuk kelingkarannya, yang kemudian percaya dan mengabdi kepada bangsa jin.
Siluman Penguasa Pantai Utara

Kebanyakan dari masyarakat tanah Jawa khususnya pesisir pantai utara pasti kenal dengan ratu siluman penguasa laut utara, Dewi Lanjar. Hingga sampai sekarangpun namanya masih melegenda dan berpengaruh terutama di wilayah Pekalongan, Batang hingga Banajrnegara.

Konon menurut cerita rakyat yang tidak tentu kebenarannya, Dewi Lanjar semula bernama Dewi Rara Kuning yang di tinggal mati suaminya ketika masih pengantin baru, karena itu dinamakan Dewi Lanjar (lanjar berarti janda kembang). Karena hidupnya merana ia memutuskan untuk pergi keselatan menghadap dan memohon Ratu Kidul (Penguasa Pantai Selatan) dengan cara bertapa hingga raganya moksa (lenyap). Pada suatu hari ruh Dewi Lanjar bersama jin - jin diperintahkan untuk mengganggu dan mencegah Raden Bahu yang sedang membuka hutan Gambiren (kini letaknya disekitar jembatan anim Pekalongan dan desa Sorogenen) tetapi karena kesaktian Raden Bahu, semua godaan Dewi Lanjar dan jin - jin dapat dikalahkan bahkan tunduk kepada Raden Bahu. Karena Dewi Lanjar gagal maka memutuskan tidak kembali ke Pantai Selatan, dan memohon ijin kepada Raden Bahu untuk dapat bertempat tinggal dan mendirikan istana siluman di Pekalongan dengan pengawal dua wanita cantik Sri Lorensa dan Sri Lopaka.


Konon letak keraton Dewi Lanjar dipantai Pekalongan disebelah sungai Slamaran. Suasana keraton hampir mirip dengan kehidupan alam manusia. Menurut Drs Subiyanto selaku kabag Humas Pemkab Pekalongan ketika di temui Furqon di kantornya menuturkan, bahwa disitu juga ada yang membatik, nelayan hingga trandsaksi jual beli di pasar yang hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu saja. Untuk memikat manusia pemalas dan tidak beriman, dengan aura kecaantikan, kharisma serta kelembutan nada bicaranya, Dewi Lanjar “membuka” Bank Ghaib dengan agunan nyawa manusia untuk dijadikan tumbal sebagi abdinya 

Misteri Kamar Nyi Roro Kidul

 

Beranikah Anda menginap di Kamar 308 Hotel Inna Samudera, Pelabuhan Ratu? Kamar ini kabarnya ditempati oleh Nyai Roro Kidul. Lukisan Nyai Roro kidul, warna yang serba hijau, dan bau dupa, menghiasi kamar ini. Jika berani, cobalah!

Pelabuhan Ratu, Sukabumi, merupakan tempat bersantai dan berwisata bagi para pecinta pantai. Pantainya bersih yang indah akan memanjakan siapa pun yang datang. Akan tetapi, satu hal yang tidak kalah terkenal dari Pelabuhan Ratu adalah legenda Nyai Roro Kidul. Legenda Nyai Roro Kidul sangat terkenal di daerah ini, bahkan mitos yang melarang untuk memakai baju hijau saat ke pantai pun sangat ditaati.

Nyai Roro Kidul bersemayam di sepanjang wilayah pantai selatan Pulau jawa. Ada yang bilang, Nyai Roro Kidul mempunyai kerajaan di dasar laut. Salah satu tempat yang dipercaya sebagai tempat istirahat Nyai Roro Kidul adalah kamar 308 Hotel Inna Samudera.

Hotel Inna Samudera adalah hotel berbintang di kawasan Pelabuhan Ratu. Hotel ini mempunyai fasilitas yang lengkap, mulai dari service yang baik, kolam renang, taman bermain, hingga letaknya yang di pinggir pantai. Hotel ini didirikan pada tahun 1962 oleh Presiden Soekarno. Hotel ini sempat menyaingi beberapa hotel di Bali karena fasilitas dan kemegahannya.

Beranikanlah diri Anda mengunjungi kamar 308, milik Nyai Roro Kidul. Kamar ini tak pernah sepi dari para pelancong, yang ingin meminta ilmu dan berdoa di kamar tersebut. Sampai Julia Perez, artis terkenal, pun menginap di tempat ini. Tenang saja, Anda tidak harus menginap, tetapi cukup membayar biaya sukarela sekitar Rp 35.000 untuk melihat dari dekat kamar ini.

Anda akan diantar oleh salah satu petugas hotel menuju kamar ini. Begitu masuk, suasana mencekam akan langsung menghampiri Anda. Warna hijau dan bau-bau dupa serta sesajen dapat Anda rasakan. Kamar ini cukup simple, hanya memiliki satu kasur serta kamar mandi. Akan tetapi, kebersihan kamar ini tetap terjaga, karena untuk menghormati Nyai Roro Kidul.


Di dekat kasur, terpampang lukisan Nyai Roro Kidul yang besar, konon ia biasanya beristirahat di tempat ini. Di kamar ini pun, Anda dapat melihat banyaknya surat-surat dari hasil doa dan pertapaan orang-orang. Isinya, banyak yang meminta rezeki dan jodoh.

Selain itu, juga terdapat banyak perhiasan, baju, dan pemberian-pemberian orang-orang yang bertapa untuk Nyai Roro Kidul. Anda pun diperbolehkan untuk mengambil gambar di sini, tapi ingat, jangan pernah berkata-kata kasar dan senonoh.

Dijamin, Anda tidak dapat berlama-lama di kamar ini, sebab banyak orang yang berkunjung untuk menginap. Harga untuk menginap, diperkirakan sekitar jutaan rupiah. Jadi, apakah Anda berani menginap di kamar 308 Hotel Inna Samudera malam Jumat ini?